Terapi Anak Terlambat Bicara Di Rumah. Sebagai orang tua, tentu saja wajar bila kita sangat memperhatikan perkembangan anak kita. Rasanya tidak ada yang lebih mencemaskan dari pada terjadinya gangguan tumbuh kembang anak. Salah satu gangguan tumbuh kembang yang sangat sering terjadi adalah terlambat bicara. Menurut wikipedia, gangguan terlambat berbicara atau dalam bahasa inggris dikenal dengan speech delay adalah kondisi ketika seorang anak mendapatkan suatu kesulitan dalam hal mengekspresikan perasaan atau keinginannya pada orang lain. Hal ini tampak pada kesulitannya dalam berbicara secara jelas, terhambatnya pola komunikasi dengan orang lain, berbeda dengan anak seusianya, disebabkan kurangnya penguasaan kosakata. Lanjutkan membaca →
Kategori: Artikel
Saat Si Buah Hati Terlambat Bicara, Perlukah Orang Tua Khawatir?
Akibat anak terlambat bicara – Usia si kecil sudah semakin bertambah. Namun kosa kata yang dimilikinya masih itu-itu saja. Ia hanya bisa menyebutkan satu kata, dan itu pun tak sempurna apa bunyinya.
Melihat anak lain sepantarannya, kok sudah lancar bicaranya? Jumlah kosa kata yang dimiliki seperti jauh berbeda. Bahkan di antaranya ada yang sudah cukup mahir berbicara menyusun kalimat sederhana.
Terkadang, ia hanya bisa rewel, dan menuangkan emosi lewat menangis manja. Mungkin itu ungkapan hatinya yang kesulitan mengucapkan apa yang sebenarnya ia butuhkan.
Insting seorang ibu biasanya akan terangsang di saat seperti ini. Bunda mulai merasa khawatir, juga bertanya-tanya “Apakah kondisi seperti ini baik-baik saja? Normalkah ia demikian? Atau ada sesuatu yang menghambat kemampuan bicaranya ya?”
Tapi tiba-tiba terdengar kabar “Ah, masalah anak terlambat bicara sih sepele! Nanti juga bisa bicara dengan sendirinya” Kata orang dengan penuh rasa percaya diri.
Mungkin dia lupa betapa banyaknya anak terlambat bicara yang usianya sudah di atas 5 tahun.
Mungkin juga lupa betapa banyaknya anak-anak yang masih tak kunjung bicara setelah melakukan terapi.
Atau bahkan mungkin tak sadar bahwa sebagian anak terlambat bicara memang membutuhkan perhatian serius, sebelum semua itu terlambat dan menjadi tak lagi berguna segala usaha.
Keterlambatan bicara bukanlah masalah perkembangan yang dialami sedikit anak saja, namun merupakan masalah perkembangan yang paling banyak dikeluhkan oleh orang tua.
Faktanya, masalah anak terlambat bicara menjadi gangguan yang jumlahnya semakin meningkat pesat. Bahkan, beberapa laporan menyebutkan bahwa 5 sampai 10 persen anak pada jenjang sekolah menderita gangguan bicara dan bahasa.
Yang menjadi pertanyaannya sekarang, sebenarnya, apakah keterlambatan yang dialami si buah hati adalah masalah serius? Atau justru malah merupakan suatu hal yang lumrah sehingga tak perlu dirisaukan lagi oleh orang tua?
Untuk mengetahuinya secara pasti, ada baiknya untuk mengenali terlebih dahulu apa sih penyebab keterlambatan bicara pada anak. Yuk simak pembahasannya, Bun…
Penyebab Anak Terlambat Bicara
Keterlambatan bicara pada anak merupakan masalah yang kompleks. Penyebabnya sangat beragam dan teramat luas. Mulai dari gangguan pendengaran, faktor syaraf maupun otak, organ penghasil suara, dan lain sebagainya.
Namun di antara semua itu, setidaknya ada 3 hal yang paling umum terjadi. Ketiga faktor penyebab anak terlambat bicara yang paling sering ditemui di antaranya:
- Gangguan pendengaran.
- Keterbelakangan mental.
- Keterlambatan maturasi.
Selain ketiga faktor tadi, keterlambatan bicara pada anak juga dapat diakibatkan oleh faktor lain, yaitu:
- Menderita gangguan lain seperti autisme, ADHD, atau gangguan serius lainnya.
- Faktor lingkungan, seperti lingkungan yang sepi, status ekonomi sosial, kesalahan dalam mengajarkan, sikap orang tua, dsb.
- Kelainan organ yang mengganggu sistem tubuh seperti otak, pendengaran, serta fungsi motorik lainnya.
Perlukah Keterlambatan Bicara Pada Anak Perlu Dikhawatirkan?
Penyebab yang ternyata sangat beragam, tentu menjadikan keterlambatan bicara memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Di antaranya ada yang tergolong ringan dan ada pula yang berbahaya. Juga ada yang mudah ditangani dan tak sedikit pula yang sangat sulit untuk membaik.
Sebagian anak mengalami keterlambatan bicara fungsional. Ini merupakan keterlambatan bicara akibat ketidakmatangan fungsi bicara pada anak, sehingga masih tergolong ringan dan mudah ditangani. Umumnya, pada usia 2 tahun, anak yang menderita keterlambatan bicara fungsional akan membaik.
Berbeda dengan anak yang mengalami keterlambatan bicara non fungsional. Ini merupakan keterlambatan bicara berbahaya yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Kategori ini biasanya disertai dengan gangguan serius lain seperti autisme, hiperaktif, kelainan neorologis bawaan, gangguan pendengaran, dan sebagainya.
Anak yang mengalami keterlambatan bicara, baik fungsional maupun non fungsional, tetap membutuhkan penanganan segera. Sebab, jika dibiarkan begitu saja, kondisinya dapat berdampak buruk pada si buah hati.
Anak yang menderita terlambat bicara tidak bisa mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Mereka hanya bisa menangis, rewel, mengamuk, memukul-mukul kepalanya sendiri, bahkan stres di usianya yang masih begitu kecil itu.
Selain itu, semakin besar usianya, terlebih lagi untuk penderita keterlambatan bicara non fungsional (berbahaya), kondisinya dapat semakin buruk akibat gangguan lain yang menyertainya. Penanganannya pun akan semakin sulit jika tak ditangani sejak dini.
***
Pada intinya, rasa khawatir yang dialami oleh orang tua merupakan sesuatu yang wajar jika melihat buah hatinya tak kunjung bicara juga. Karena bagaimana pun juga, itu merupakan bakat alamiah seorang ibu yang tumbuh dengan sendirinya.
Akan tetapi, yang terpenting adalah segera melakukan penanganan, baik bagi penderita keterlambatan bicara fungsional maupun non fungsional. Tujuannya tak lain agar masalah yang dideritanya ini dapat segera diatasi.
Ingin Tau Solusi Bagi Anak Terlambat Bicara? Temukan Jawabannya di Sini:
Cukup dengan Hal Ini, Keterlambatan Bicara Pada Anak Bisa Diatasi
Gangguan Perkembangan Serius Penyebab Anak Terlambat Bicara
Waspadalah!!! Ternyata Keterlambatan Bicara Bisa Jadi Indikasi Adanya Gangguan Serius yang Dialami Si Buah Hati!!!
Gangguan Perkembangan Serius Penyebab Anak Terlambat Bicara – Keterlambatan bicara merupakan masalah tumbuh kembang anak yang banyak dialami. Sampai tahapan tertentu, masalah ini masih wajar-wajar saja. Sehingga tak heran banyak orang tua yang tidak merasa perlu khawatir akan masalah ini.
Tapi tahukah Bunda? Ternyata, kurangnya kewaspadaan orang tua saat anak mengalami keterlambatan bicara, sering kali berakibat fatal pada masa depan si buah hati.
Karena tidak mendapat penanganan, si buah hati tetap tak kunjung berkata-kata di usianya yang kian hari kian bertambah itu. Akibatnya, ia semakin kesulitan dalam mengungkapkan keinginannya, kesulitan dalam bersosial dengan teman sebayanya, dan bahkan kesulitan dalam mempelajari banyak hal.
Lebih dari itu, terlambat bicara juga berkaitan erat dengan beberapa gangguan serius pada anak. Keterlambatan bicaranya ternyata bisa menjadi indikasi dari adanya masalah serius yang ia alami sejak kecil dulu.
Sayangnya, banyak orang tua yang luput dari hal itu. Mungkin karena menganggap keterlambatan bicara sebagai masalah biasa, atau bahkan belum menyadarinya sebagai masalah, sehingga si buah hati tidak mendapatkan penanganan yang semestinya ia dapatkan.
Gangguan Serius Penyebab Anak Terlambat Bicara
Beberapa gangguan serius yang menyebabkan keterlambatan bicara pada anak di antaranya adalah sebagai berikut…
#1. Autisme
Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan otak yang berdampak negatif pada kemampuan interaksi sosial dan komunikasi si buah hati.
Anak penderita autisme biasanya terlihat seperti memiliki kehidupannya sendiri. Nampak seolah tak peduli dengan apa yang ada di sekitarnya, namun justru diakibatan oleh gangguan yang dideritanya ini.
Akibat perilakunya yang tidak bisa bersosial, kemampuan komunikasi dan bahasanya pun menjadi terpengaruhi, sehingga memicu keterlambatan bicaranya.
#2. ADHD
ADHD merupakan gangguan perkembangan yang menyebabkan penderitanya berperilaku hiperaktif, impulsif, dan kesulitan untuk fokus. Termasuk gangguan serius, berdampak jangka panjang, dan sering dialami.
Anak yang menderita ADHD berarti menandakan bahwa otak dan syaraf tidak berkembang dengan semestinya. Sehingga hal ini juga yang kemudian memicu keterlambatan bicaranya.
#3. Epilepsi
Epilepsi merupakan gangguan perkembangan syaraf yang tergolong kronis. Gangguan ini juga banyak dialami oleh anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara.
Salah satu dampak negatif dari epilepsi adalah komorbiditas. Komorbiditas ini di antaranya meliputi keterlambatan tumbuh kembang (termasuk terlambat bicara), retardasi mental, hingga gangguan sikap dan perilaku.
Walaupun demikian, penderita epilepsi masih berpeluang untuk hidup normal. Dengan penanganan yang tepat dan tidak terlambat, gangguan yang dialaminya ini bisa diatasi.
#4. Down Syndrome
Down syndrome merupakan kelaianan genetik yang mempengaruhi kecerdasan dan fisik penderitanya. Di antara gejala Down syndrome adalah keterlambatan bicara, kesulitan untuk berpikir dan memahami sesuatu, dan beberapa ciri fisik yang khas dialami oleh penderitanya.
Tidak hanya terlambat bicara, penderita Down syndrome juga sering kali mengalami keterlambatan tumbuh kembang dalam hal lainnya, seperti berdiri dan berjalan. Penderitanya pun kesulitan untuk berkonsentrasi, terlebih lagi untuk memecahkan masalah.
#5. Cerebral Palsy
Gangguan lain yang mungkin dialami oleh anak terlambat bicara adalah Cerebral Palsy atau lumpuh otak. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang terjadi saat dalam masa kandungan, ketika persalinan, atau 2 tahun pertama usai kelahiran.
Akibat dari gangguan perkembangan otak yang dialaminya, banyak anak penderita Cerebral Palsy yang juga mengalami keterlambatan bicara.
***
Itulah beberapa gangguan serius yang beresiko dialami oleh anak terlambat bicara. Selain kelima gangguan tadi, masih ada pula gangguan lain yang belum sempat kami bahas di artikel ini, seperti gangguan pendengaran, atau kelainan pada lidah misalnya.
Kendati demikian, ada kalanya keterlambatan bicara pada anak bukan merupakan gangguan serius. Dalam kondisi seperti ini, si buah hati hanya perlu mendapat penanganan segera, agar tumbuh kembangnya dapat dioptimalkan sebelum terlambat.
Berikutnya >> Cukup dengan Hal Ini, Keterlambatan Bicara Pada Anak Bisa Diatasi
Bahaya Autisme! Anak Penderita Autisme Ternyata Beresiko Mengalami 5 Masalah Ini
Bahaya Autisme! Anak Penderita Autisme Beresiko Mengalami 5 Hal Ini – Orang tua manapun tentu menginginkan anaknya dapat tumbuh sehat serta berkembang dengan baik. Siapapun ia, pastinya akan merasa khawatir jika si buah hati ternyata mengalami gangguan perkembangan, misalnya seperti mengidap autisme.
Autisme sendiri merupakan gangguan pada perkembangan syaraf yang biasanya ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya seperti masalah dalam perkembangan bahasa, interaksi sosial, dan komunikasi.
Autisme akan sangat mempengaruhi kemampuan si buah hati dalam berkomunikasi. Tingkat keparahannya pun berbeda, mulai dari sindrom asperger yang cukup ringan, sampai tingkatan yang sangat parah.
Penderita autis ringan biasanya masih dapat menjalani kehidupan sebagaimana anak-anak lainnya. Namun jika autis yang dialaminya cukup parah, mereka sangat memerlukan perhatian, perawatan, serta dukungan untuk menjalani kehidupannya.
Akan tetapi, baik itu tergolong ringan ataupun berat, semuanya tetap membutuhkan penanganan segera. Mereka semua tetaplah generasi penerus kita yang juga punya masa depan.
Terlebih lagi, penanganan autisme beresiko menjadi semakin sulit seiring bertambahnya usia si buah hati. Padahal, autisme dapat memicu masalah perkembangan lain yang tentunya akan mempengaruhi masa depannya.
Bahaya Autisme
Ada beberapa gangguan berbahaya lain yang beresiko dialami oleh anak penderita autis, di antaranya adalah gangguan sensorik, gangguan mental, kejang, Tuberous sclerosis, serta beberapa komplikasi lainnya.
#1. Gangguan Sensorik
Gangguan sensorik (SPD) merupakan kondisi dimana anak mengalami kesulitan untuk menanggapi rangsangan sensorik yang ia terima dari lingkungan.
Dalam banyak kasus, hal tersebut mengakibatkan anak sangat sensitif terhadap suara yang berisik, cahaya yang terlalu terang, makanan dengan tekstur berbeda, sehingga membuatnya terganggu atau bahkan marah.
Sebagian kasus lainnya, gangguan sensorik justru membuat anak sama sekali tidak merespon rangsangan yang ia terima dari lingkungan, seperti tidak merespon sensasi panas, dingin, atau bahkan rasa sakit.
#2. Gangguan Mental
Selain memiliki gangguan sensorik, penderita autisme juga beresiko mengalami gangguan mental seperti rasa cemas yang berlebih, khawatir, stres, perilaku impulsif, dan gangguan suasana hati.
Kecacatan pada kromosom X menjadi faktor yang mengakibatkan penderita autisme mengalami gangguan mental. Hal ini lebih banyak terjadi pada penderita autis laki-laki dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
#3. Mengalami Kejang
Pada banyak kasus, anak penderita autisme juga kerap ditemukan mengalami kejang. Gejala tersebut biasanya muncul di usia kanak-kanak atau saat mereka remaja.
#4. Tuberous Sclerosis
Tuberous sclerosis merupakan suatu penyakit langka dimana tumor jinak (non kanker) berkembang di banyak anggota tubuh seperti paru-paru, mata, ginjal, jantung, kulit, bahkan otak.
Faktor gangguan pada kromosom atau mutasi DNA yang dialami oleh penderita autisme sering kali menjadi pemicu timbulnya penyakit ini.
#5. Komplikasi Lainnya
Penderita autisme juga beresiko mengalami beberapa komplikasi lain, di antaranya seperti pola tidur atau pola makan yang tidak biasa, masalah pencernaan, karakter yang agresif, dan sebagainya.
Waspadai Bahaya Autisme! Ini Pentingnya Mengatasi Autisme Sedini Mungkin
Berkat penanganan yang tepat serta dilakukan sedini mungkin, banyak penderita autisme yang akhirnya bisa tumbuh layaknya anak-anak normal. Mereka dapat menjalani kehidupan dengan produktif dan mandiri.
Usia 0 sampai 5 tahun adalah masa emas perkembangan anak. Menangani autisme tentu akan lebih efektif jika dilakukan dalam rentang usia ini. Semakin besar usianya, maka autisme yang dideritanya pun beresiko semakin sulit pula untuk ditangani.
Bagaimana jika usia anak sudah melewati masa itu? Segera melakukan penanganan tetap lebih baik daripada membiarkannya atau menundanya lebih lama lagi.
Selain dilakukan sedini mungkin, langkah penanganannya pun harus tepat. Salah penanganan hanya akan membuahkan hasil yang sia-sia. Atau bahkan parahnya lagi, kondisi yang dialami si buah hati malah semakin memburuk.
Berikutnya: Bagaimana Cara Mengatasi Autisme dengan Tepat?
Ini Bahayanya Jika Anak Terlambat Bicara Tak Segera Diatasi
Bahaya anak terlambat bicara – Setiap orang tua pasti mengalami suka dan duka dalam membesarkan si buah hati. Di samping kebahagiaan yang ada, selalu ada pula tantangan, cobaan, bahkan hal-hal mengkhawatirkan yang harus dilalui.
Misalnya saat anak terlambat bicara. Mungkin bagi beberapa orang tua, hal ini dianggap sebagai masalah sepele yang tak perlu dikhawatirkan. Tapi nyatanya, anak terlambat bicara sering kali menjadi masalah serius akibat kurangnya kewaspadaan orang tua.
“Ah, umurnya masih 2 tahun. Mungkin masih memang belum waktunya bicara”. Ucap mamah dengan tenang.
“Masih usia 3 tahun ini, nanti juga bisa bicara dengan sendirinya”. *Masih tenang.
“Sudah usia 4 tahun, kok masih belum bisa bicara juga ya?” *Mulai khawatir.
“Duh, sudah 5 tahun belum juga bisa bicara, ada masalah apa ya?” *Akhirnya panik.
Banyak orang tua yang tidak menyadari bahaya anak terlambat bicara, bahkan cenderung manganggap sepele. Padahal, kondisi anak dapat semakin buruk tanpa kita sadari. Bahkan penanganannya pun bisa semakin sulit jika tak segera diatasi.
Dampak Jangka Panjang Jika Anak Terlambat Bicara
Anak terlambat bicara juga menimbulkan dampak buruk bagi masa depan si buah hati. Bukan sebatas masalah apa yang timbul saat ini, melainkan dampak jangka panjang akibat keterlambatan bicara yang ia alami.
Ada beberapa bahaya yang timbul jika anak terlambat bicara, dan hal itu sangat berpengaruh bagi masa depannya. Apa saja bahayanya? Simak pembahasannya berikut ini.
#1. Keterlambatan Bicara Bisa Menjadi Indikator Adanya Gangguan Serius
Salah satu alasan mengapa keterlambatan bicara pada anak tak boleh disepelekan adalah karena bisa jadi hal itu merupakan tanda adanya gangguan serius yang dialami si buah hati.
Pada banyak kasus, keterlambatan bicara pada anak ternyata menjadi indikasi adanya permasalahan yang lebih serius, di antaranya seperti menderita autisme, ADHD, malfungsi sistem syaraf, gangguan kecerdasan, gangguan pendengaran, dsb.
#2. Anak Beresiko Mengalami Kesulitan Belajar
Manusia tak pernah bisa lepas dari mempelajari hal-hal baru. Kesulitan dalam belajar tentu akan sangat mempengaruhi masa depannya.
Hal itulah yang terjadi pada anak-anak terlambat bicara. Akibat gangguan yang dialaminya, kebanyakan dari mereka akan mengalami kesulitan dalam belajar dan memahami sesuatu, terlebih lagi saat memasuki usia sekolah hingga dewasa nanti.
#3. Tingkat Kecemasan Anak Tinggi
Salah satu bahaya anak terlambat bicara adalah ancaman pada kehidupan sosisalnya. Selain mengalami kesulitan dalam belajar, anak terlambat bicara juga beresiko mengalami kesulitan dalam bersosial. Menginjak usia dewasa, mereka mungkin akan merasa cemas, khawatir, atau ketakutan saat berinteraksi dengan orang lain.
Kecemasan dalam bersosialisasi tentu akan sangat mengganggu kehidupannya. Hal itu akan mempersulitnya dalam melakukan berbagai aktifitas yang kelak harus mereka hadapi.
#4. Anak Cenderung Tidak Suka Berteman
Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, anak terlambat bicara sering kali mengalami masalah dalam bersosial.
Hal itu menyebabkan anak lebih memilih untuk menyendiri ketimbang berinteraksi dengan orang lain, menjalin persahabatan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan sebagainya.
#5. Gangguan Bahasa Bisa Menetap
Tidak sedikit anak-anak terlambat bicara yang masih memiliki gangguan komunikasi setelah memasuki usia remaja.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah riset yang mengungkapkan bahwa sebanyak 72 persen anak terlambat bicara yang diidentifikasi saat usia 5 tahun, ternyata masih memiliki gangguan dalam berkomunikasi dan berbahasa saat mereka menginjak usia 12 tahun.
Penanganan Anak Terlambat Bicara
Penyebab anak terlambat bicara sangat beragam, namun kesalahan dalam penanganannya justru malah beresiko memperburuk keadaan.
Pernahkah kita melihat, betapa banyaknya anak terlambat bicara yang setelah melakukan terapi atau treatment lainnya, namun tetap tak mengalami perkembangan?
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Faktanya, ternyata ada satu hal yang sering kali luput dari perhatian orang tua. Yakni mencukupi kebutuhan nutrisi bagi otak dan syaraf si buah hati.
Ibarat sebuah mesin yang membutuhkan bahan bakar agar dapat bekerja sebagai mana mestinya. Otak anakpun demikian. Jika nutrisi otaknya tak terpenuhi, akan sulit bagi anak untuk berkembang secara optimal.
Cobalah untuk mencukupi kebutuhan nutrisi otaknya. Apalagi jika sebelumnya sudah terbukti tak mengalami perkembangan usai menjalani terapi.
Demikianlah beberapa hal menyangkut bahaya anak terlambat bicara, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca.
Berikutnya >> Cukup Ditetes 2x Sehari, Inilah Nutrisi Otak Terbaik untuk Anak Dengan Gangguan Tumbuh Kembang
Langkah Tepat Mengatasi Anak Terlambat Bicara
Cara mengatasi anak terlambat bicara – Setiap tumbuh kembang si buah hati adalah serangkaian proses yang amat dinanti. Melihatnya tumbuh dan berkembang, selalu menjadi kebahagiaan tersendiri, bagi kita selaku orang tua.
Begitu pula saat ia mengucapkan kata pertamanya. Semua orang tua tentunya sangat menantikan momen berharga itu. Bagaimana pun juga, itu merupakan awal cerita bagi anak kita sebelum akhirnya semakin mahir dan fasih dalam berbicara.
Sayangnya, terkadang kenyataan tak seindah apa yang kita harapkan. Harapan bahagia itu kemudian berubah menjadi rasa cemas akan tumbuh kembangnya. Lanjutkan membaca →
Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara
Sudah Semakin Besar Usianya, Namun Tak Kunjung Bicara Juga. Bagaimana Mengatasinya Ya?
Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara – Setiap tumbuh kembang sang buah hati adalah serangkaian proses yang amat dinanti. Melihatnya tumbuh dan berkembang selalu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kita selaku orang tua.
Begitu pula saat ia mengucapkan kata pertamanya. Setiap orang tua tentunya sangat menantikan momen berharga itu. Bagaimana pun juga, itu merupakan awal cerita bagi anak kita sebelum akhirnya semakin mahir dan fasih dalam berbicara.
Sayangnya, terkadang kenyataan tak semulus apa yang kita harapkan. Harapan bahagia itu kemudian berubah menjadi rasa cemas akan tumbuh kembangnya.
Menginjak usia yang seharusnya ia mulai mampu berkata-kata, namun momen itu tak kunjung tiba juga. Apakah ia mengalami keterlambatan dalam berbicara?
Anak Terlambat Bicara, Normal Atau Masalah Serius?
Anak terlambat bicara (speech delay) memang merupakan salah satu masalah perkembangan yang cukup sering dialami. Tak heran banyak orang tua yang khawatir dengan kondisi seperti ini.
Seorang anak dapat dikatakan terlambat bicara apabila ia mulai menginjak usia 2 sampai 3 tahun, namun bicaranya masih belum jelas atau hanya mampu mengucapkan potongan kata saja.
Apa yang menjadi penyebab anak terlambat bicara ternyata cukup beragam. Mulai dari aktifitas yang sering dianggap sepele seperti bermain gadget, menonton tv, komunikasi dari lingkungan yang kurang baik, bahkan hingga masalah serius seperti autisme dan ADHD.
Sampai titik tertentu, terlambat bicara masih dapat dikatakan sebagai sesuatu yang normal. Namun jika kurang waspada dan perhatian, masalah ini dapat menjadi sangat serius bagi tumbuh kembang sang buah hati ke depannya.
Jika Anak Terlambat Bicara, Apa yang Perlu Orang Tua Lakukan?
Memang tidak semua anak terlambat bicara berada dalam kondisi yang sangat serius. Namun kewaspadaan, perhatian, serta penanganan tentu perlu dilakukan agar tak membahayakan masa depan malaikat kecil yang kita cintai bukan?
Ketika gejala terlambat bicara terlihat pada anak kita, sebaiknya orang tua dengan peka segera melakukan penanganan untuknya.
Apa yang harus dilakukan saat anak terlambat bicara? Berikut ini telah kami rangkum tips dan tindakan tepat apa saja yang perlu dilakukan saat anak kita mengalami keterlambatan bicara.
#1. Konsultasi Ke Dokter Atau Psikolog yang Merupakan Ahlinya
Saat kita tak paham mengenai masalah yang ada, tentu sebaiknya kita berkonsultasi langsung dengan ahli di bidangnya.
Begitu pun saat anak terlambat bicara. Orang tua perlu mengkonsultasikan langsung kondisi sang buah hati kepada dokter atau psikolog yang merupakan ahli dalam hal ini.
Dengan begitu, kondisi anak dapat diketahui dengan lebih jelas. Mulai dari apa yang menjadi penyebabnya, tingkat keparahan kondisinya, hingga langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk menangani masalah ini.
#2. Biarkan Ia Bermain dengan Teman Sebayanya
Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berinteraksi dengan sesamanya, sekalipun usianya masih sangat kecil. Melalui hal ini, anak dapat terpicu untuk belajar komunikasi verbal yang tentunya diperlukan saat bermain bersama teman sebayanya.
#3. Ajak Ia Mengobrol Sekalipun Belum Jelas Apa yang Diucapkannya
Sekalipun apa yang diucapkan anak belum dapat dipahami dengan baik, cobalah untuk terus mengajaknya berkomunikasi. Dengan cara ini, kemampuan anak dalam berkomunikasi akan terangsang dan lebih terlatih.
Ajari pula ia bagaimana pengucapan kata yang benar agar tidak salah dalam memahami bahasa. Misalnya seperti “makan” bukan “emam”, “minum” bukan “num”, “susu” bukan “cucu”, “mobil” bukan “obi”, dan lain sebagainya.
#4. Membawa Ia untuk Terapi Bicara
Melakukan terapi bicara adalah hal yang sangat baik untuk menangani anak terlambat bicara. Para terapis juga dapat memberikan tips mengenai apa yang perlu dilakukan orang tua untuk membantu penanganan masalah ini.
#5. Nutrisi Harus Terpenuhi
Memenuhi nutrisi untuk tumbuh kembang anak kadang kala kurang diperhatikan. Padahal, bagaimana perkembangannya dapat optimal jika nutrisinya saja tak terpenuhi? Pembahasan mengenai cara mengatasi anak terlambat bicara bukan saja bicara mengenai langkah teknis terapi, namun yang terpenting adalah menyiapkan otaknya agar bisa mempelajari kemampuan berbahasa. Percuma saja bukan, kita lakukan terapi bila otak anak tidak berfungsi optimal?
Diperlukan nutrisi khusus yang dapat mengoptimalkan perkembangannya. Jika nutrisinya terpenuhi, maka perkembangannya akan lebih optimal. Dan jika perkembangannya optimal, maka masalah terlambat bicara pada anak tentu akan teratasi.
Berikutnya >> Apa Nutrisi Terbaik Bagi Anak Terlambat Bicara?
Sebagai penutup, anak terlambat bicara memang suatu perkara yang sering terjadi. Namun sebagai orang tua, kita tentu perlu melakukan penanganan-penanganan agar ini tak menjadi masalah yang lebih besar ke depannya.
Sekian informasi yang dapat kami bagikan.
Jika terbantu dengan artikel ini, jangan lupa untuk membagikannya di akun facebook Anda agar semakin banyak orang tua yang terbantu. 😊
9 Penyebab Anak Terlambat Bicara Yang Perlu Anda Waspadai
9 Penyebab Anak Terlambat Bicara Yang Perlu Anda Waspadai – Dalam salah satu rubrik kesehatan di suatu majalah anak, dr. Ferdy Limawal menyatakan bahwa anak terlambat bicara (speech delay) merupakan salah satu gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak dan disebabkan oleh banyak hal.
Gangguan perkembangan anak -termasuk keterlambatan bicara- dapat terjadi pada satu bidang atau lebih. Secara garis besar, bidang perkembangan anak terdiri dari motorik kasar, motorik halus, bicara atau bahasa, kognitif, personal, sosial, dan kemandirian. Lanjutkan membaca →