Penyebab, Gejala, Serta Penanganan Demensia Pada Lansia

Penanganan Demensia Pada Lansia

 

Penyebab, Gejala, Serta Penanganan Demensia Pada Lansia – Demensia pada lansia merupakan salah satu sindrom yang mengakibatkan penurunan kinerja otak pada usia lanjut. Sindrom ini dapat mempengaruhi daya ingat, kemampuan berpikir berkurang, kecerdasan mental menurun, sulit dalam memahami bahasa, dan lain sebagainya.

Walaupun semasa hidupnya normal, namun ketika demensia ini menyerang, maka penderitanya akan mengalami perubahan dan penurunan dalam banyak hal. Sehingga, penderita demensia membutuhkan orang lain untuk membantu mengurus segala kebutuhannya.

Penderita demensia akan terlihat seperti anak-anak berkebutuhan khusus, namun terjadi ketika mereka dewasa, bahkan lanjut usia. Penderitanya akan mengalami depresi, suasana hati serta tingkah laku yang berubah, berhalusinasi, dan semakin sulit bersosialisasi.

Perlu diketahui pula sebelumnya, terjadi penurunan fungsi kerja otak dan daya ingat belum tentu diakibatkan karena demensia. Sebab pada usia lanjut, fungsi kerja otak memang sudah wajar apabila mengalami penurunan. Ada baiknya untuk memeriksakan kondisinya ke dokter terlebih dahulu.

Penyebab Demensia Pada Lansia

Secara umum, demensia pada lansia disebabkan akibat adanya kerusakan pada sel saraf otak. Dengan begitu, kemampuan komunikasi antara sel saraf yang satu dengan yang lainnya akan berkurang. Akibatnya, muncul gejala sesuai dengan area otak yang rusak.

Ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya demensia pada lansia. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

#1. Faktor Genetik

Demensia akan lebih mudah menyerang seseorang yang memiliki riwayat keturunan penderita demensia pula. Akan tetapi, bukan berarti seluruh keturunan dari seorang penderita demensia akan menderita hal yang sama.

#2. Faktor Usia

Pada usia lanjut, sudah merupakan hal yang wajar ketika fungsi kerja otak mengalami penurunan. Sel-sel saraf pada otak akan mengalami penyusutan sehingga semakin rentan terserang penyakit demensia ini.

#3. Akibat Alkohol dan Obat-obatan

Mengkonsumsi alkohol, obat pereda rasa sakit yang dikonsumsi secara terus menerus, serta obat-obatan terlarang dapat menjadi pemicu terjadinya demensia pada lansia. Zat kimia yang dikonsumsi dapat menyumbat aliran darah yang membawa oksigen ke otak sehingga mengakibatkan bergam malapetaka.

Gejala Demensia Pada Lansia

Ada beberapa gejala yang akan terlihat ketika seseorang menderita penyakit demensia. Gejala-gejala tersebut juga dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni gejala dari segi psikologis dan gejala dari segi kognitif.

#1. Gejala Demensia Pada Lansia dari Segi Psikologis

  • Penderitanya merasa gelisah dan tidak tenang.
  • Terlihat depresi.
  • Terjadi perubahan tingkah laku dan emosi.
  • Penderitanya juga mengalami paranoid (merasa ketakutan).
  • Mengalami halusinasi.

#2. Gejala Demensia Pada Lansia dari Segi Kognitif

  • Mengalami hilang ingatan dan daya ingat menurun.
  • Kesulitan dalam mengolah bahasa, berbicara, dan berkomunikasi.
  • Menjadi sulit fokus.
  • Ragu dalam menilai keadaan dan mengambil keputusan.
  • Tidak bisa merencanakan sesuatu dan menyelesaikan masalah sendiri.
  • Kesulitan dalam mengontrol pergerakan tubuh.
  • Terlihat kebingungan.

Penanganan Demensia Pada Lansia Dengan Brainking Plus

Brainking Plus (Sekarang berubah nama menjadi BKING) merupakan produk herbal yang berfungsi untuk menangani berbagai masalah kesehatan otak dan saraf. Khasiat Brainking Plus sudah tidak dapat diragukan lagi. Selama lebih dari 10 tahun, Brainking Plus telah menangani berbagai masalah dan memberikan hasil yang positif.

Brainking Plus terbuat dari 100% bahan-bahan alami pilihan yang terjamin kualitas dan khasiatnya. Sehingga, selain sangat membantu dalam pengobatan beragam penyakit, produk ini juga tentunya aman dikonsumsi. Sebuah terobosan alternatif pengganti obat-obatan kimia yang membawa banyak efek samping.

Dalam penanganan Demensia pada lansia, Brainking Plus telah terbukti dan memiliki banyak testimoni. Brainking Plus juga sangat cocok untuk menangani masalah serupa. Mulai dari kepikunan biasa hingga alzheimer, semuanya dapat ditangani dengan Brainking Plus.

Tak hanya itu saja, Brainking Plus juga sangat baik untuk berbagai masalah otak lainnya. Brainking Plus sangat berkhasiat untuk menangani Anak Berkebutuhan Khusus seperti autisme dan anak hiperaktif. Brainking Plus juga sangat efektif dalam mengobati berbagai penyakit, seperti stroke, diabetes dan sebagainya.