Kebiasaan-kebiasaan Buruk Penyebab Pengecilan Otak

Pengecilan Otak
Sumber : Culturedecanted.Com

Pengecilan otak? Mungkin bagi sebagian orang hal ini masih terdengar sangat asing. Namun seperti itulah faktanya. Percaya atau tidak, otak manusia dapat mengalami penyusutan seiring bertambahnya usia. Tentu saja hal itu memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh penderitanya.

Ada beberapa faktor yang berpotensi menjadi penyebab pengecilan otak seseorang. Faktor penyebab tersebut di antaranya adalah penyakit alzheimer, terdapat tekanan yang tinggi dalam kepala, terdapat desakan akibat hidrosefalus, dan sebagainya.

Selain itu, berbagai macam kebiasaan buruk yang sering dilakukan diyakini pula dapat menjadi pemicu terjadinya pengecilan otak. Bahkan akibat kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, pengecilan otak dapat terjadi di usia yang terbilang muda.

Kebiasaan-kebiasaan Buruk Penyebab Pengecilan Otak

Berikut ini merupakan beberapa kebiasaan buruk yang diyakini mampu menjadi pemicu terjadinya pengecilan otak.

#1. Akibat Stres Berkepanjangan

Orang yang sering merasa stres dan terjadi secara berkepanjangan sangat rentan mengalami pengecilan otak di masa tuanya kelak. Biasakan diri Anda untuk lebih tenang dalam menghadapi berbagai masalah maupun tekanan demi kesehatan otak Anda.

#2. Sering Begadang

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa otak manusia tidak berhenti bekerja di saat pemiliknya tertidur. Akan tetapi, otak yang dipaksakan untuk bekerja dalam keadaan sadar berdampak buruk bagi kesehatannya. Karena itulah orang-orang yang sering begadang berpotensi volume otaknya menyusut.

#3. Akibat Radiasi Ponsel

Penggunaan ponsel saat ini memang telah menjadi kebutuhan yang sangat penting. Mulai dari menghubungi teman dan kerabat, mencari informasi-informasi aktual, hingga untuk kegiatan yang tidak begitu penting seperti bermain game dan berfoto selfie.

Namun sayangnya, ternyata radiasi yang dipancarkan oleh ponsel sangat berbahaya bagi kesehatan otak. Penyakit-penyakit berbahaya seperti pengecilan otak, demensia, hingga tumor otak dapat disebabkan oleh radiasi ponsel, khususnya smartphone yang banyak digunakan saat ini.

#4. Akibat Jarang Sarapan

Volume otak juga dapat menyusut apabila otak kekurangan nutrisi. Sarapan sangat penting untuk menjaga kadar gula darah pada otak, sehingga otak tidak mengalami kekurangan asupan nutrisi. Selain itu, sarapan secara teratur juga dapat mendorong otak untuk dapat bekerja lebih optimal.

#5. Akibat Kebiasaan Merokok

Merokok jelas merupakan kebiasaan yang sangat merugikan kesehatan tubuh, termasuk otak. Sel saraf pada otak dapat mengalami kerusakan yang parah akibat racun-racun dari rokok. Akibatnya, para perokok berpotensi lebih besar mengalami pengecilan otak.

#6. Akibat Sering Mengkonsumsi Makanan yang Tidak Sehat

Mengkonsumsi berbagai makanan yang tidak sehat atau junk food secara berlebih ternyata memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh kita. Selain dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti stroke, jantung koroner, kolesterol, dan lain sebagainya, junk food juga dapat mengakibatkan volume otak mengecil.

#7. Akibat Kurang Berolahraga

Selain menjaga kesehatan otot dan sendi, berolahraga secara teratur juga sangat baik bagi kesehatan otak. Mereka yang senantiasa berolahraga dengan cukup akan memiliki kondisi otak yang lebih segar, sehingga dapat bekerja lebih optimal.

Namun, akan menjadi suatu bencana ketika seseorang sangat kurang berolahraga. Selain berbagai macam penyakit mengintai, kurang berolahraga juga dapat memicu pengecilan volume otak. Untuk itu, rutinlah berolahraga setiap dengan durasi dan frekuensi yang cukup. Tidak perlu berlebih dan jangan pula sampai kurang.

***

Itulah beberapa kebiasaan buruk yang diyakini sebagai faktor pemicu dalam pengecilan otak. Kurangilah aktifitas-aktifitas buruk dan gantilah dengan kebiasaan yang lebih bermanfaat demi kesehatan di masa tua nanti.

Brainking Plus, Solusi Pengobatan Cerebral Palsy Pada Anak

Pengobatan Cerebral PalsySolusi Pengobatan Cerebral Palsy Pada Anak Paling Ampuh – Menyadari akan gejalanya, juga melakukan penanganan serta pengobatan Cerebral Palsy tentu perlu dilakukan sesegera mungkin. Hal itu perlu dilakukan sebelum tingkat keparahan penyakit ini semakin berat dan menyebabkan ia semakin sulit ditangani.

Pengertian Cerebral Palsy (Lumpuh Otak)

Cerebral Palsy lebih akrab dikenal dengan sebutan Lumpuh Otak. Penyakit ini merupakan suatu kondisi dimana otak dan sel saraf mengalami gangguan perkembangan sehingga mempengaruhi fungsi kerja otak, laju belajar, kemampuan berpikir, pengelihatan, pendengaran, serta kinerja otot penderitanya.

Tidak semua penderita Cerebral Palsy mengalami tingkat keparahan yang serupa. Tingkat keparahan penyakit ini dapat berbeda-beda. Sebagian mengalami kondisi yang cukup ringan, dan tak sedikit pula yang mengalami kondisi yang sangat berat.

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utama dari Cerebral Palsy. Beberapa ahli mengatakan bahwa Cerebral Palsy dapat terjadi akibat adanya penyakit, infeksi kesehatan pada ibu hamil, cedera otak pada saat bayi dalam kandungan atau saat melahirkan, akibat bayi terlahir prematur, dan faktor-faktor lainnya.

Ciri-ciri dan Gejala Cerebral Palsy (Lumpuh Otak)

Sebelum kita membahas pengobatan cerebral palsy, mari kita lihat dulu apa ciri-cirinya. Ada beberapa ciri dan gejala yang bisa dideteksi jika seorang anak menderita gangguan Cerebral Palsy ini. Sering kali, ciri dan gejala Cerebral Palsy akan mulai terlihat sebelum penderitanya berusia 3 tahun. Berikut beberapa ciri dan gejalanya.

#1. Penderita Cerebral Palsy Tidak Mampu Menggerakkan Bagian Tubuh Tertentu (Lumpuh)

Anak-anak yang menderita Cerebral Palsy tidak mampu mengkoordinasikan atau menggerakan anggota tubuh tertentu dengan baik. Contohnya seperti tidak mampu berdiri dengan tegak saat seharusnya sudah mampu berdiri, tidak mampu mengangkat kepalanya sendiri, dan sebagainya.

#2. Penderita Cerebral Palsy Mengalami Kesulitan Dalam Melakukan Aktifitas Fisik Tertentu

Anak-anak yang menderita Cerebral Palsy juga akan mengalami kesulitan saat melakukan beberapa aktifitas fisik tertentu yang seharusnya dapat dilakukan dengan mudah dan dengan sendirinya. Misalnya seperti kesulitan ketika buang air, kesulitan saat makan, atau bahkan kesulitan dalam bernafas.

#3. Penderita Cerebral Palsy Memiliki Kemampuan Kognitif yang Rendah

Sering kali, anak-anak penderita Cerebral Palsy memiliki kemampuan kognitif yang rendah. Akan tetapi ini bukanlah ciri mutlak, sebab beberapa anak penderita Cerebral Palsy dapat tumbuh dan berkembang dengan kemampuan kognitif yang normal.

#4. Penderita Cerebral Palsy Mempunyai Otot yang Kaku atau Sangat Lunglai

Otot-otot pada bagian tertentu, seperti kaki dan bagian lainnya akan terasa kaku. Begitu pula dengan tonus otot yang juga terasa kaku atau justru sebaliknya menjadi sangat lunglai. Sedangkan refleks otot masih normal atau bisa berlebih.

#5. Penderita Cerebral Palsy Mengalami Keterlambatan Dalam Tumbuh Kembangnya

Selain memiliki gangguan pada masalah otot, anak-anak penderita Cerebral Palsy juga mempunyai masalah dalam hal tumbuh kembangnya. Perkembangan otak, sel saraf, dan motoriknya terhambat sehingga sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.

Pengobatan Cerebral Palsy (Lumpuh Otak)

Brainking Plus, Solusi Pengobatan Cerebral Palsy
Brainking-Indonesia.Com

Dalam dunia medis, obat-obatan kimia untuk pengobatan Cerebral Palsy masih belum ditemukan. Obat-obatan kimia hanya diberikan sebatas untuk mengurangi gejalanya semata. Namun di sisi lain, obat-obatan kimia jelas akan memberikan banyak dampak negatif, terutama bagi masa depan sang anak.

Oleh karena itu, BRAINKING PLUS hadir sebagai solusi. Jawaban bagi jutaan anak-anak penderita Cerebral Palsy dan Anak Berkebutuhan Khusus lainnya. BRAINKING PLUS satu-satunya pilihan yang terbukti aman dan paling efektif dalam menangani masalah perkembangan otak dan saraf.

Tidak seperti obat-obatan kimia yang berdampak buruk bagi masa depan sang anak, BRAINKING PLUS dibuat dari 100% herbal pilihan yang aman dikonsumsi. BRAINKING PLUS telah menyelamatkan masa depan jutaan anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk dalam pengobatan Cerebral Palsy.

5 jenis Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Yang Berkaitan Dengan Gangguan Pada Perkembangan Otak dan Syarafnya

Jenis Anak Berkebutuhan Khusus yang Terganggu Perkembangan Otaknya

Jenis Anak Berkebutuhan Khusus Berkaitan Dengan Perkembangan Otak – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah suatu kondisi dimana seorang anak membutuhkan perhatian khusus yang lebih menyeluruh dan spesifik oleh lingkungan sekitarnya. Anak Berkebutuhan Khusus memiliki gangguan dalam tumbuh kembangnya, sehingga ia tampak berbeda dengan anak-anak normal kebanyakan.

Pada tahun 2015 lalu, jumlah Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia menyentuh angka 1,6 jiwa. Data tersebut tersimpan dalam Data Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Diperlukan pemahaman dan penanganan yang baik demi menemukan solusi terbaik.

Tidak selalu berbeda dari segi fisik semata, Anak Berkebutuhan Khusus juga bisa terlihat lain dari segi emosional, mental, bahkan sosial. Karena itu, Anak Berkebutuhan Khusus membutuhkan pendidikan khusus untuk membantu perkembangannya.

Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang Memiliki Gangguan Perkembangan Pada Otak dan Syarafnya

Anak Berkebutuhan Khusus dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Setiap jenis gangguan Anak Berkebutuhan Khusus mempunyai ciri dan gejalanya masing-masing. Berikut beberapa jenis Anak Berkebutuhan Khusus yang memiliki gangguan perkembangan pada otak dan syarafnya.

#1. Autis atau Autisme

Autis atau Autisme merupakan salah satu jenis gangguan pada syaraf yang permasalahannya sangat kompleks. Ia ditandai dengan beberapa gejala seperti kesulitan dalam berkomunikasi, berinteraksi, bersosial, serta tingkah laku yang terbatas.

#2. Asperger Disorder (AD)

Pada dasarnya, Asperger Disorder (AD) ini termasuk ke dalam kategori autisme, dimana penderita akan mengalami kesulitan yang sama dalam berkomunikasi, berinteraksi, bersosial, serta perilakunya. Hanya saja, ia cenderung lebih ringan jika dibandingkan dengan autisme yang dikenal sebagai High-fuctioning autism.

Salah satu perbedaan antara Asperger Disorder (AD) dengan autisme terletak pada kemampuan berbahasanya. Ketimbang penderita autisme, anak-anak yang mengalami Asperger Disorder (AD) memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik.

Walaupun begitu, penderita Asperger Disorder (AD) tidak bisa disebut baik dalam berkomunikasi. Intonasi bicaranya tampak datar, wajahnya kurang berekspresi, dan sering kali ia hanya akan berbicara mengenai hal-hal yang ia minati saja.

#3. Rett’s Disorder (Sindrom Rett)

Rett’s Disorder atau Sindrom Rett merupakan gangguan perkembangan pada fisik, mental, dan sosial yang muncul pada usia balita. Sindrom ini menyerang anak-anak yang sebelumnya normal, namun seiring perkembangannya, ia malah mengalami kemunduran.

Koordinasi motoriknya semakin menurun seiring dengan menurunnya kemampuan bersosial. Salah satu gejalanya ialah dimana seorang anak kehilangan kemampuan berbahasanya secara tiba-tiba. Anak Berkebutuhan Khusus jenis ini didominasi oleh anak perempuan.

#4. Attention Deficit Disorder with Hyperactive (ADHD) atau Hiperaktif

Di Indonesia, ADHD lebih dikenal dengan sebutan anak hiperaktif. Namun perlu diketahui sebelumnya, bahwa tidak semua anak hiperaktif menderita ADHD. Sedangkan penderita ADHD sudah pasti tergolong anak hiperaktif.

Anak Berkebutuhan Khusus jenis ini sangat sulit untuk diam dan tenang. Penderita ADHD selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, bergerak-bergerak, atau memainkan benda-benda. Mereka sangat tidak bisa diam, sekalipun itu hanya 5 atau 10 menit saja.

Konsentrasi dan fokus anak penderita ADHD sangat mudah pecah. Mereka tidak mampu berkonsentrasi dengan baik, cepat bingung, pikirannya kacau, dan tidak mempedulikan perintah atau arahan dari orang-orang di sekitarnya.

#5. Cerebral Palsy (Lumpuh Otak)

Cerebral Palsy atau lumpuh otak merupakan gangguan pada otot, gerakan, atau bahkan postur tubuh akibat adanya perkembangan yang tidak normal, cedera atau kerusakan pada otak (brain injury).

Kerusakan otak yang ada biasanya sudah terjadi sejak masa kehamilan. Namun gejalanya baru akan tampak ketika sang anak masih dalam keadaan bayi atau bahkan usia pra sekolah. Kerusakan pada otak yang terjadi akan mempengaruhi fungsi kerja motorik.

5 Penyebab Anak Telat Bicara dan Bagaimana Cara Menanganinya

Penyebab Anak Telat Bicara dan Bagaimana Cara Menanganinya

Penyebab Anak Telat Bicara dan Bagaimana Cara Menanganinya – Telat bicara merupakan suatu kondisi pada anak yang usianya telah lebih dari 2 tahun, namun ia masih belum mampu berkomunikasi dengan baik (menyatakan keinginannya dengan baik dengan kosa kata) atau bahkan hanya mampu mengucapkan satu dua patah kata saja.

Bagi anak-anak pada umumnya, pada usia 1,5 tahun mereka seharusnya sudah mampu mengucapkan secara konsisten setidaknya 5 kosa kata yang tidak asing baginya. Misalnya seperti mengucapkan kata mama, papa, mau, pangku, minum, dan sebagainya.

Kemudian di usia 2 tahun, anak-anak pada umumnya seharusnya sudah mampu mulai merangkai kalimat dari kata-kata yang sederhana. Contohnya seperti “bunda mau minum”, “kakak main bola”, “ayah naik mobil” dengan maksud meminta.

Permasalahan anak terlambat bicara dialami sekitar 5 hingga 10 persen anak-anak balita dan pra sekolah. Menurut data yang ada, anak-anak laki-laki lebih dominan mengalami permasalahan terlambat bicara ketimbang anak-anak perempuan.

Penyebab Anak Telat Bicara

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab seorang anak mengalami masalah terlambat bicara. Faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab masalah terlambat bicara pada anak di antaranya adalah sebagai berikut.

#1. Memiliki Masalah Keturunan

Salah satu faktor yang dianggap menjadi penyebab masalah keterlambatan bicara pada anak adalah faktor keturunan. Biasanya, anak yang mengalami keterlambatan bicara mempunyai riwayat keturunan yang memiliki gangguan serupa. Namun faktor ini masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

#2. Terlalu Banyak Menonton di Televisi

Televisi adalah penyakit. Mungkin seperti itulah ucapan yang pantas diucapkan untuk menggambarkan keadaan saat ini. Akibat televisi, anak-anak akan mengalami banyak gangguan perkembangan pada otaknya.

Anak-anak yang terlalu sering menonton televisi akan menjadi pendengar yang bersifat pasif. Mereka hanya akan memperoleh informasi tanpa mencernanya terlebih dahulu. Aktifitas seperti itu sangat mempengaruhi perkembangan otak pada anak.

Lebih dari itu, anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi bisa memperoleh dampak buruk lainnya. Mereka bisa saja melihat tontonan kekerasan, pelecehan, seksual, dan sebagainya yang mengakibatkan anak menjadi traumatis.

#3. Kurangnya Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak

Kesadaran orang tua untuk senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dengan sang buah hati sangat dibutuhkan. Komunikasi yang baik antara orang tua dan buah hati dapat merangsang perkembangan anak dalam memperbanyak kosa kata yang ia miliki.

#4. Mempunyai Masalah Pada Indera Pendengaran

Masalah pada indra pendengaran juga merupakan salah satu penyebab anak telat bicara. Kondisi ini jelas bisa mempengaruhi kemampuan sang anak dalam belajar untuk berkomunikasi. Pendengaran yang bermasalah (sering kali akibat infeksi pada telinga) akan mengakibatkan anak kesulitan dalam mendengar, meniru, memahami, serta mempergunakan kosa kata.

#5. Mengalami Gangguan Dalam Perkembangan Otak

Terdapatnya gangguan dalam perkembangan otak juga sering menjadi penyebab utama terjadinya masalah terlambat bicara pada anak. Perkembangan pada otak, terutama pada bagian oral-motor yang terganggu dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi.

Setelah kita mengetahui berbagai penyebab anak telat bicara, kini saatnya kita membahas cara mengatasinya. Salah satu cara mengatasi gangguan dalam perkembangan otak anak adalah dengan memberikannya BRAINKING PLUS. BRAINKING PLUS merupakan nutrisi otak terbaik bagi anak untuk mengoptimalkan fungsi kerja otak dan perkembangannya.

Solusi dan Cara Menangani Anak Telat Bicara

Solusi Penanganan Anak Terlambat Bicara

Penanganan anak telat bicara sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Harapannya tak lain agar gejala yang dialami sang anak tidak bertambah parah. Jika sekiranya orang tua menemukan gejala keterlambatan bicara pada anak, maka cobalah untuk segera melakukan penanganan berikut.

#1. Melakukan konsultasi ke dokter atau psikolog

#2. Perbanyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk bermain sekaligus berinteraksi dengan teman-teman seusianya.

#3. Sudah sepatutnya orang tua sering berkomunikasi dengan sang buah hati sekalipun ia belum bisa berkomunikasi dengan baik.

#4. Ajarkan kosa kata kepada sang buah hati dengan pengucapan yang jelas.

#5. Berikan BRAINKING PLUS untuk memenuhi asupan nutrisi otak demi mengoptimalkan fungsi kerja otak serta mengatasi gangguan pada perkembangan otak.

Sadar Maupun Tidak, Inilah 5 Kebiasaan Yang Sangat Merusak Otak

Kebiasaan Yang Merusak Otak

Kebiasaan Yang Merusak Otak Yang Tidak Kita Sadari – Bisa dikatakan, otak merupakan organ tubuh paling penting bagi manusia. Segala aktifitas, baik yang paling sederhana hingga yang paling kompleks, semuanya dapat dikontrol secara sadar maupun tidak dengan adanya otak.

Demi mengoptimalkan fungsi kerja otak serta menjaga kesehatannya, aktifitas yang kita lakukan sehari-hari tentu perlu diperhatikan. Ada aktifitas-aktifitas yang perlu dilakukan, dan ada pula aktifitas-aktifitas atau kebiasaan yang justru sebaiknya dihindari.

Melakukan kebiasaan tertentu demi mengoptimalkan fungsi kerja serta kesehatan otak mungkin sudah menjadi hal yang banyak, bahkan sering dilakukan. Mereka berlomba-lomba melakukan yang terbaik agar lebih baik dalam berpikir, konsentrasi, fokus, dan sebagainya.

Namun sayangnya, kadang kita melupakan satu hal yang tak kalah penting. Terkadang, banyak orang yang kurang memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang sebenarnya sangat merusak otak. Tentu akan percuma saja jika kita melakukan sesuatu yang baik bagi otak, namun tetap “merusaknya” dengan aktifitas tertentu.

Untuk mengantisipasi aktifitas atau kebiasaan-kebiasaan yang merusak otak, sebaiknya kita perlu mengetahui terlebih dahulu kebiasaan apa saja yang berpotensi merusak fungsi kerja dan kesehatan otak kita. Berikut pembahasannya.

#1. Begadang dan Kurang Tidur Jelas Menurunkan Kualitas Fungsi Kerja Otak

Begadang merupakan salah satu kebiasaan yang merusak otak yang sebaiknya dihindari. Alasannya, jika seseorang kurang mendapatkan waktu tidur yang cukup, maka akan mempengaruhi sel-sel dalam otak, bahkan hingga menyebabkan kematian sel-sel tersebut.

Memang benar bahwa otak tidak sepenuhnya beristirahat ketika kita tidur. Akan tetapi, saat kita tertidur, otak dapat menghentikan sejenak aktifitas yang kita lakukan di saat kita dalam keadaan sadar. Itulah sebabnya mengapa kita merasa cepat lelah dan mempunyai mood yang buruk setelah begadang.

Oleh sebab itu, mencukupkan waktu tidur di malam hari adalah hal yang sangat penting. Waktu tidur yang baik bagi orang dewasa adalah sekitar 8 jam per harinya. Akan lebih baik lagi jika kita menyediakan waktu untuk tidur siang, sekalipun itu hanya 10 menit saja.

#2. Meninggalkan Sarapan Pagi Juga Ternyata Merupakan Kebiasaan Yang Merusak Otak

Waktu masuk kerja yang terlalu pagi, jam masuk sekolah yang terlalu dini, ditambah lagi dengan kemacetan di jalan yang sulit dihindari, terkadang menjadi alasan utama untuk meninggalkan sarapan di pagi hari.

Padahal, meninggalkan sarapan pagi bukanlah kebiasaan yang bisa disepelekan. Berkat sarapan, energi yang kita butuhkan untuk memulai hari dapat terpenuhi. Lantas apa jadinya jika masalah sarapan diabaikan begitu saja?

Mengkonsumsi makanan sarapan akan meningkatkan kualitas kinerja, memperbaiki kondisi hati, hingga meningkatkan daya tahan terhadap polusi dan penyakit. Sedangkan melewatkannya, akan membuat kita kekurangan energi, sulit berkonsentrasi, dan membawa dampak negatif bagi aktifitas sehari-hari.

#3. Kebiasaan Makan Berlebih Bukanlah Hal yang Baik Bagi Kesehatan Otak

Perlu diketahui, makan dalam porsi berlebih menjadi sumber penyebab akumulasi zat sisa dalam bentuk lemak jahat dan mengerasnya pembuluh darah arteri pada otak. Hal itu akan mempengaruhi penurunan kekuatan mental seseorang.

Sebuah penelitian di  Universitas Vanderbilt pernah mengungkapkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan berlemak secara berlebihan dan terus-menerus sangat berpotensi mengalami kerusakan pada otak.

#4. Merokok Sangat Merusak Otak

Mungkin karena sudah menjadi candu, kebanyakan orang tidak mempedulikan bahaya dari rokok. Padahal, ini juga merupakan salah satu kebiasaan yang merusak otak. Tak hanya berbahaya bagi kesehatan paru-paru saja, rokok juga ternyata berbahaya bagi kesehatan otak. Wajar saja mengingat rokok terdiri dari berbagai macam racun yang bervariasi.

#5. Minuman Keras dan Beralkohol Juga Merupakan Perusak Otak dan Tubuh Pengkonsumsinya

Miras, bir, serta minuman beralkohol lainnya merupakan minuman yang sangat merusak kesehatan tubuh orang yang mengkonsumsinya. Alkohol dapat dengan mudah menghancurkan sel-sel saraf, jantung, hati, dan organ penting lainnya.

Lebih dari itu, minuman beralkohol juga memiliki dampak negatif yang amat besar bagi otak. Terlambatnya waktu reaksi hingga gangguan pada memori merupakan salah satu dampak buruk dari minuman “perusak” ini.

7 Teknik Rahasia Meningkatkan Daya Ingat dan Konsentrasi

Daya ingat merupakan salah satu kemampuan terbaik bagi makhluk hidup, terutama manusia. Dengan adanya daya ingat yang baik, kita bisa mengetahui banyak hal. Mulai dari yang sederhana seperti mengingat nama, lokasi, dan waktu, hingga hal-hal yang terbilang kompleks seperti menghafal rumus atau menghafal Al-Qur’an.

Namun, tidak sedikit orang yang mengeluhkan daya ingatnya. Di samping banyaknya orang-orang yang mempunyai daya ingat luar biasa, ternyata ada pula orang-orang yang kesulitan dalam mengingat atau bahkan mudah terlupa akan suatu hal.

Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah ini? Pada artikel kali ini, kita akan sedikit membahas mengenai hal-hal atau kebiasaan yang ternyata terbukti mampu meningkatkan daya ingat seseorang. Berikut pembahasan selengkapnya.

#1. Selalu Mempelajari Hal Baru

Cara Meningkatkan Daya Ingat dengan Mempelajari Hal Baru
Pixabay

Otak manusia memang telah dirancang untuk terus belajar dan belajar. Performa otak seseorang akan semakin teruji apabila ia semakin sering mengasahnya. Dengan begitu, otak kita akan terbiasa untuk mengingat berbagai macam hal, bahkan suatu hal yang rumit sekalipun.

Mengikuti kegiatan belajar mengajar di bangku sekolah atau perguruan tinggi hanyalah satu di antara jutaan jalan untuk belajar. Jangan terpaku pada hal itu saja. Membaca buku, menyerap informasi dari internet, dan berbagai cara belajar lainnya pun bisa Anda lakukan.

#2. Mnemonics Devices

Cara Meningkatkan Daya Ingat dengan Mnemonics Devices
YouTube

Mudahnya, Mnemonics devices merupakan teknik mengingat suatu hal dengan petunjuk yang kita buat. Misalnya ketika menghafal suatu istilah atau kalimat yang rumit, kita membuat singkatan yang tidak asing bagi kita, sehingga mudah untuk diingat.

Tidak mesti seperti itu saja, Mnemonics devices juga dapat dilakukan dengan berbagai cara lainnya. Misalnya seperti mengingat suatu hal dengan menghubungkannya dengan kata-kata tertentu atau membuat cerita imajinasi untuk mengingat hal-hal yang berurutan.

#3. Menjalin Hubungan Sosial

Cara Meningkatkan Daya Ingat dengan Berinteraksi Sosial
www.theodysseyonline.com

Manusia merupakan makhluk sosial. Berinteraksi serta bercengkerama dengan keluarga, teman, tetangga, dan sebagainya merupakan sesuatu yang amat dibutuhkan. Interaksi sosial yang kurang baik akan menjadi salah satu faktor pemicu stres sehingga akan menurunkan daya ingat seseorang.

Lebih dari itu, hasil penelitian juga menunjukan bahwa interaksi serta hubungan sosial sangat berkaitan erat dengan kesehatan otak dan jantung. Hubungan yang baik dengan keluarga dan sosial berdampak positif pula pada daya ingat seseorang.

#4. Melakukan Latihan Otak dengan Permainan

Cara Meningkatkan Daya Ingat dengan Melatih Otak
usatsneakhype.files.wordpress.com

Terdapat berbagai macam games dan permainan yang akan menjaga mental seseorang tetap aktif dan mempertahankan kemampuan kognitif. Di antaranya adalah catur, rubik, teka teki silang, sudoku, dan berbagai permainan lainnya.

#5. Tidur yang Cukup, Tidak Kurang dan Tidak Berlebih

Cara Meningkatkan Daya Ingat dengan Tidur yang Cukup
www.jiff.com

Masalah tidur sering kali disepelekan oleh kebanyakan orang. Di satu sisi banyak orang yang meninggalkan jam tidurnya demi kegiatan yang kurang bermanfaat, di sisi lain banyak pula orang yang menghabiskan hari-harinya dengan tidur yang kelewatan.

Waktu tidur yang baik bagi orang dewasa sekitar 7 sampai 9 jam sehari. Menyisihkan waktu untuk tidur siang juga sangat diperlukan sekalipun itu hanya 10 menit dalam sehari. Kualitas tidur yang baik akan sangat mempengaruhi kinerja otak seseorang.

#6. Pola Makan yang Baik

Cara Meningkatkan Daya Ingat dengan Mengontrol Pola Makan
elive.com.ua

Sama seperti tidur, soal makan pun tidak boleh berlebih dan jangan sampai terlambat. Selain itu, cobalah untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang baik untuk kesehatan otak dan daya ingat, seperti ikan salmon, ikan kembung, cokelat, kacang-kacangan, dan sebagainya.

#7. Mengkonsumsi Brainking Plus

Minum Brainking Plus untuk Meningkatkan Daya Ingat
Dokumen Pribadi

Brainking Plus merupakan nutrisi terbaik bagi otak manusia, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Bukan hanya meningkatkan daya ingat semata, Brainking Plus akan mengoptimalkan kinerja otak secara sempurna.

Banyaknya testimoni telah menjadi bukti nyata bahwa Brainking Plus merupakan produk herbal yang luar biasa bagi otak manusia. Daya ingat, konsentrasi, dan kecerdasan akan meningkatkan berkat asupan nutrisi dari Brainking Plus.

Tak hanya itu saja, Brainking Plus juga sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai macam penyakit, terutama masalah pada otak. Bahkan, Brainking Plus juga telah berhasil menjadi solusi bagi anak-anak penderita autis, hiperaktif, serta anak-anak berkebutuhan khusus lainnya.